Ahad, Februari 14, 2010

Valentine Day (Hari Kasih Sayang)

Assalamualaikum.

Firman Allah yang bermaksud: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Hari 'kasih sayang' yang diraikan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' ini amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui simbol-simbol atau iklan-iklan yang tidak Islamik hanya wujud demi untuk mempromosi Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari disko/kelab malam, hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kumpulan kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk meraikan Valentine. Dengan pengaruh media massa barat seperti surat kabar, Internet, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dihidangkan dengan iklan-iklan Valentine Day.

SEJARAH VALENTINE:

Sungguh menyedihkan dan tidak sepatutnya terjadi apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Menurut sejarah-sejarah yang dibaca melalui media-media massa dan beberapa sumber yang lain, Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada'). Oleh kerana kesolehan dan bersifat 'dermawan' yang dimiliki olehnya, maka dia diberi gelaran Saint.

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St Valentine yang telah menentang beberapa pperintahnya. Claudius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama nasrani, lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kad yang bertulis “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah puteri tersebut memeluk agama nasrani bersama 46 kerabatnya.”

Versi ketiga menyebut, ketika agama nasrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kad yang bertulis “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kad ini.”

Akibat sukarnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.

Versi lain mengatakan St Valentine ditanya tentang Atarid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan ketika ini terdapat kad-kad perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengelilingi gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat perkataan “Galentine” yang bermaksud 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, sejarah asal seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus tersasar jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine melalui kad ucapan, pesta persaudaraan, bertukar-tukar memberi hadiah dan sebagainya tanpa mengetahui latar belakang sejarahnya yang sudah lebih dari 1700 tahun yang lalu.

dapatlah dibuat kesimpulan bahwa ia hanyalah tidak lebih daripada sekadar bercorak kepercayaan atau animisme yang berusaha merosakkan 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan bertopengkan percintaan dan kasih sayang.
PANDANGAN ISLAM

Sebagai seorang muslim yang mu'min,tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak ketahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan bertanggung jawab”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam Islam kata “tahu” bermaksud mampu mengetahui dengan seluruh pancaindera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf memahami isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar, Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, bila, bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang mendorong kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah Ali Imran ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

PERKARA-PERKARA YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-

Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari Islam sebagai pandangan hidup. Di bawah ini terdapat beberapa perkara yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day' ini.

1. PRINSIP

Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.

2. ASAS SUMBER

Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Jika kita berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, dan tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.

Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelahkamu mengetahui, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

3. TUJUAN

Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang sesama manusia adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Bukan pula bererti kita harus mempercayai kepada Valentine seolah-olah mengutamakan ajaran lain berbanding dengan ajaran Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.

4. PERLAKSANAAN

Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta keramaian dan kesukaan yang akhirnya menjerumus ke lembah maksiat seperti penzinaan dan sebagainya.

Perhatikanlah firman Allah s.w.T.dalam Surah Al-Anfal ayat 63 yang mafhumnya:
“…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan luar yang nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mencemarkan akidah kita dengan toleransi dan setia kawan yang sebegini. Kerana kalau nak dikira yang paling bertoleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.

Sudah berapa lamakah kita mendekati dan meraikan Valentine Day sepanjang hayat kita ini? Sedarlah akan kesilapan kita sekarang, agar jangan sampai terjunam lebih jauh lagi. Tidak perlu kita iri hati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula diselimuti dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan penyelamat setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.

Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat sama ada dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Kerana sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.

MARILAH KITA ISTIQAMAH (BERPEGANG TEGUH) DENGAN AJARAN ISLAM

Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk istiqamah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta melaksanakan ajarannya agar diri kita selalu taat kepada Allah s.w.t.

Berkata Peguam Zulkifli Nordin, "VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana padanya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..". wallahu a'-lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

komen sikit...